Minggu, 17 Mei 2015

Well Done, Secret Seven – Enid Blyton





 Judul : Well Done, Secret Seven
Sub Judul : Memecahkan Rahasia Kapak Merah
Penulis : Enid Blyton
Alih Bahasa : Agus Setiadi
Bahasa : Indonesia
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 136


Sinopsis:

Rumah pohon Sapta Siaga kedatangan tamu---Jeff dan kucingnya. Jeff sedang dikejar-kejar pamannya dan seorang penjahat karena anak itu mendengar sebagian pembicaraan mereka. Dan apa yang didengar Jeff membuat Sapta Siaga bingung: MKX, Kamis tanggal 25, Emma Lane, kapak merah, dan terali. Apa arti semua itu?

~ <<<>>> ~

Suatu hari di musim panas rapat Sapta Siaga seperti biasa diadakan di dalam gudang, tapi semua anggota kepanasan, Colin mengusulkan tempat rapat mereka pindah diatas pohon yang disetujui oleh semua anggota.
Setelah mencari pohon yang tepat di Hutan Berangin akhirnya Jack menemukan pohon yang cocok untuk mereka.
Mereka bekerja keras dan jadilah markas besar yang baru, wisma Sapta Siaga yang nyaman dan rahasia :)
Setelah tidak ada kejadian penting di sekitar mereka, pada suatu hari mereka bertemu dengan Jeff dan kucingnya yang dikejar-kejar oleh paman dan temannya Mr. Tizer.
Dengan petunjuk yang sangat minim, rahasia yang menurut mereka terlalu rumit, berbelit-belit dan kepergian Jeff yang tiba-tiba, mereka memutuskan menghentikan penyelidikan.
Namun tanpa disangka-sangka satu persatu petunjuk mulai terpecahkan…

Sudah, jangan khawatir! Sapta Siaga akan menolongmu!” (hal 64)

Waaaah… aku suka sekali dengan penggambaran rumah pohonnya, nyaman banget, ada tempat persediaan makanan juga, dan pada saat hujanpun mereka tidak kebasahan terkena air hujan :)
Rumah pohonnya akan nyaman buat baca buku bersama teman, atau dibuat nengkri n ngobrol-ngobrol asalkan rumah pohonnya gak di dalam hutan aja hehe…

~ <<<>>> ~

Kami benar-benar perlu mengalami sesuatu, supaya bersemangat. Misalnya saja, petualangan terakhir kami.” (hal 9)

“Ayahku mengatakan, orang yang gemar mencoret-coret dinding dan lantai serta menggoresi pohon dengan pisau adalah orang dungu. (hal 29)


Rasa : Mengalir, seru



Tidak ada komentar:

Posting Komentar