Selasa, 30 Juni 2015

Wake – Lisa McMann


Judul : Wake
Sub Judul : Terjaga
Penulis : Lisa McMann
Alih Bahasa : Rosemary Kesauly
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 216


Sinopsis:

Janie, gadis berusia tujuh belas tahun, sudah biasa tersedot ke mimpi orang lain. Terutama mimpi tentang jatuh, telanjang, dan seks.

Ia tidak bisa memberitahu siapa-siapa tentang "kelebihannya" ini—takkan ada yang percaya. Mereka bisa-bisa malah mengira ia gila.

Lalu ia terjatuh ke dalam mimpi buruk mengerikan, mimpi yang mencekamnya sampai ke tulang sumsum. Untuk pertama kali, Janie bukan lagi sekadar saksi. Kali ini ia terlibat....

~ <<<>>> ~

Janie Hannagan pada saat berumur 8 tahun mulai tersedot masuk ke dalam mimpi orang yang tertidur disekitarnya, waktu itu dia berada dalam kereta bersama ibunya menuju ke rumah neneknya. Ketika dia bertemu dengan orang yang ada dalam mimpinya di dunia nyata, reaksi pertamanya adalah melongo dan berbisik “Wow”.

Mary Poppins – P.L. Travers



Judul : Mary Poppins
Penulis : P.L. Travers
Penerjemah : Desak Pusparini
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Qanita
Halaman : 228


Sinopsis:

Kisah klasik tentang petualangan dan pengasuh terkeren sepanjang masa.
Menjadi fenomena dunia sejak tahun 1930-an, diadaptasi dalam film dan drama musikal, dan dicintai jutaan pembaca di seluruh dunia.

Di rumah keluarga Banks di Cherry-Tree Lane, mendadak muncul deru angin kencang dan suara debuman di pintu gerbang. Ternyata itu adalah ... Mary Poppins! Tak ada yang tahu dari mana asalnya, tapi dia berhasil menjadi pengasuh untuk anak-anak Banks: Jane, Michael, John, dan Barbara.
Lalu muncul berbagai keajaiban bak dongeng yang menyenangkan: lukisan hidup, roti jahe bercahaya, sapi berdansa, anak titisan gugus bintang Pleiades, kebun binatang ajaib .... Mary Poppins membuat hal-hal biasa menjadi luar biasa, membuat anak-anak Banks semakin menyukainya!
Namun, kabarnya, Mary Poppins harus pergi ketika ada perubahan arah angin. Oh, tidak! Kalau Mary Poppins pergi, siapa yang akan menjadi pengasuh anak-anak Banks? Dan petualangan-petualangan unik yang mereka lalui, akankah berakhir begitu saja? Ikutilah petualangan seru sang Nanny legendaris yang telah puluhan tahun menawan hati jutaan pembaca ini!

~ <<<>>> ~

Sepanjang siang, rumah sangat sepi dan tenang, seolah-olah merenungkan pemikiran pemiliknya, atau mungkin sedang bermimpi. (hal 151)

Mary Poppins Nanny yang bersahaja, tegas dan suka ketus, dia datang bersama Angin Timur yang berhembus, bertepatan dengan Mrs. Banks yang membutuhkan Nanny di rumahnya di  Cherry-Tree Lane rumah Nomor Tujuh Belas. Di dalam rumah itu tinggallah Mr. & Mrs. Banks, Jane anak tertua, Michael anak kedua, anak terakhir adalah si kembar John & Barbara. Beserta Mrs Brill yang memasak untuk mereka, Ellen yang menata meja dan Robertson Ay yang memotong rumput, membersihkan semua pisau, menyemir sepatu-sepatu.
Petualangan Jane dan Michael dimulai begitu Mary Poppins masuk ke rumah mereka.

Minggu, 28 Juni 2015

Koleksi Kasus Sherlock Holmes – Sir Arthur Conan Doyle



Judul : Koleksi Kasus Sherlock Holmes
Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
Alih Bahasa : Dra. Daisy Dianasari
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 368


Sinopsis:

Nama Sherlock Holmes tentu tidak asing lagi bagi pembaca setianya. Anda telah menyaksikan kiprahnya sejak Petualangan Sherlock Holmes, saat Anda mulai berkenalan dengan detektif eksentrik itu dan mengunjungi kamar sewaanya di Baker Street.

Anda barangkali terpukul ketika membaca Memoar Sherlock Holmes, dan melihat duel mautnya dengan Profesor Moriarty—Napoleon-nya dunia kejahatan. Dunia memang menjadi tempat yang lebih aman sejak Holmes menyingkirkan si Profesor, namun prestasi itu harus ditebusnya dengan nyawa.

Dalam Koleksi Kasus Sherlock Holmes, Watson mencatat berbagai kasus yang dijamin akan mengundang decak kagum, membangkitkan rasa haru, bahkan menegakkan bulu kuduk Anda.

~ <<<>>> ~

Disini ada 12 kumpulan kasus detektif Sherlock Holmes, yang ditulis dari sudut pandang Watson dan Sherlock Holmes sendiri. Ini dia kasus-kasusnya :

1.       Kasus Klien Penting
Seorang klien yang ingin menjauhkan putri sahabatnya dari cengkeraman Baron Adelbert Gruner si pembunuh dari Austria.

Hati dan pikiran wanita sungguh bagaikan teka-teki bagi pria (hal 17)

Sabtu, 20 Juni 2015

Dunia Trisa – Eva Sri Rahayu



Judul : Dunia Trisa
Sub Judul : Pergilah Kemana Mimpi Membawamu
Penulis : Eva Sri Rahayu
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Stiletto Book
Halaman : 295


Sinopsis:

Trisa, seorang wanita enerjik berumur 25 tahun, sangat terobsesi menjadi akrtis terkenal. Sayangnya, dunia entertainment yang penuh persaingan, seperti tidak memberinya kesempatan. Hal itu hampir membuatnya frustrasi.
Status DO dari tempat kuliahnya sudah disandang sejak dia sibuk casting dimana-mana. Hubungan rumitnya dengan tiga laki-laki semakin membuat hidupnya kalang kabut. Bian, seorang vokalis band terkenal yang menganggap Trisa sebagai cewek gampangan. Desta, sahabat setia sekaligus orang yang mencintainya dengan tulus, didepaknya hanya karena Desta bukan selebriti. Dan terakhir, Adam, manajernya sendiri. Hampir saja Trisa memilih Adam, seandainya saja dia bukan pria yang dicintai Errie, seorang sutradara yang akhirnya bisa mengangkat karirnya.
Di tengah masalah yang menimpanya, dia juga harus kehilangan sahabat terbaiknya.
Mampukah Trisa bertahan? Apakah Trisa bisa meraih semua mimpinya? Dan, siapakah sebenarnya pria yang mampu merebut hatinya?

~ <<<>>> ~


Oke. Saat ini kamu menang, Raisya! Tapi, lihat aja nanti, siapa yang bisa tertawa. Aku tidak akan pernah mengizinkan seseorang yang berbuat licik dan curang mengatakan dirinya adalah seorang artis hebat! Hanya pengecut yang berbuat culas!
Saat ini, mungkin aku tidak bisa memberimu pelajaran, satu-satunya cara adalah, aku harus menjadi besar untuk membalasnya, membuktikan bahwa caranya adalah salah. (hal 84)

Rabu, 10 Juni 2015

Love Fate – Sari Agustia




Judul : Love Fate
Penulis : Sari Agustia
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Elex Media Komputindo
Halaman : 228


Sinopsis:

Kata orang, pernikahan yang kupunya ini sempurna.

Karier kami sama-sama menanjak. Sejak dua tahun lalu, kami mulai tinggal di rumah sendiri. Tak hanya itu, kami pun membekali diri kami masing-masing sebuah mobil untuk bepergian setiap harinya. Oh ya, kami juga punya dana untuk travelling keluar negeri—setidaknya sekali dalam setahun—dan berkunjung ke rumah Ambu di Bandung atau rumah Bapak serta Ibu Mertuaku di Malang.

Hanya satu yang sebenarnya sering kali mengganggu: Keturunan. Lima tahun bahtera ini berjalan, belum juga hadir si buah hati.

Kami tak pernah menunda. Tak pernah juga mempermasalahkannya. Dan … tak pernah juga membicarakannya.

Bagaimana ini….

Suamiku sebenarnya mau punya anak atau tidak?

Yang ke dokter hanya aku. Yang mau adopsi hanya aku. Masa hanya aku saja yang berusaha?

~ <<<>>> ~

Bagaimanapun, Allah Swt., tidak tidur. Selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa asalkan manusia itu ikhlas dan bersabar. (hal 22)

Tessa wanita yang pintar, mapan dan mandiri harus menghadapi masalah yaitu belum mendapatkan keturunan setelah hampir lima tahun menikah. Perjuangannya untuk mempunyai anak dimulai sejak acara pernikahan Indah adik dari suaminya, Mas Bhas. Desakan dari mertuanya yang keras dan sinis, serta tekanan dari orang-orang sekitar membuat dia serius memikirkan soal anak.
Di lain pihak Mas Bhas suami Tessa tidak pernah mau diajak konsultasi ke Dokter, alhasil sampai 3 kali konsultasi Tessa harus datang tanpa suaminya, Tessa merasa Mas Bhas tidak serius soal mempunyai anak. Dalam perjuangannya ini dia bertemu dengan Esme yang juga berjuang untuk mendapatkan keturunan, dan Mbak Kanti yang ingin menyerahkan anaknya yang dia kandung untuk di adopsi oleh keluarga baik dan mapan, Mbak Kanti harus melakukannya karena masalah ekonomi.
Desakan Tessa untuk mengadopsi anak akhirnya membuat Mas Bhas menyerah dan mau diajak berkonsultasi ke dokter, keadaan semakin membaik sejak itu. Apakah semuanya berjalan lancar dan sesuai harapan?


“Setiap orang punya punya masalah sendiri-sendiri. Punya cara masing-masing juga untuk menyelesaikannya. Tak perlu menghakimi karena kita tak tahu mereka seperti apa.” (hal 107)