Kamis, 30 April 2015

Blitz! – Wanja Al Munawwar & Hilal Ahmad



Judul : Blitz!
Penulis : Wanja Al Munawwar & Hilal Ahmad
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia
Halaman : 153

Sinopsis:

Artika, seorang selebriti papan atas, ditemukan tewas di apartemennya di Paris. Tragisnya, ia tengah hamil di luar nikah. Ronnie La Faye, desainer kondang sekaligus sahabat Artika, tidak bisa tinggal diam.
Ia berjuang keras untuk mengungkap dalang pembunuhan itu. Siapakah sebenarnya otak di balik peristiwa kejam ini?

BLITZ!
Novel dengan racikan kisah cinta, skandal, dan misteri berlatar dunia fashion & selebriti yang glamor akan menghanyutkan kita sampai halaman terakhirnya.

~ <<<>>> ~

Artika artis sinetron dan film, selebritis papan atas yang sedang hamil terpaksa harus menyembunyikan kehamilannya, Bram kekasih Artika memintanya untuk merahasiakan kehamilannya karena Bram sedang memasuki masa ketenaran dan Bram takut popularitasnya akan hancur kalau fans dia mengetahui hal ini.

Bram sebenarnya mencintai Artika tapi dia belum siap untuk menikah, apalagi mempunyai anak. Dia berpikir kariernya akan sirna bila hal ini terjadi. Disisi lain Bram sudah mempunyai pacar bernama Julia anak seorang pengusaha terkenal yang sudah merencanakan resepsi pernikahan di Bali.

Setelah pertengkaran antara Artika dan Bram. Akhirnya Artika memutuskan untuk tinggal di Paris dalam beberapa tahun sampai Artika siap kembali ke Indonesia, dia merasa nyaman berada di Paris, tapi sayangnya ketika Artika baru memulai hidupnya di Paris, dia terbunuh.

Disini kamu akah disuguhi dengan bermacam-macam mode pakaian karena salah satu tokohnya yaitu Ronnie La Faye adalah perancang ternama. Tempat-tempat juga dijelaskan secara detil seperti Paris yang didatangi oleh Artika dan Ronnie.

Kalau membaca sinopsisnya aku pikir Ronnie akan menjadi detektif dadakan, aku sudah membayangkan dia bekerjasama dengan polisi Paris dan Indonesia, lalu menginterogasi para tersangka :) tapi ternyata tidak, Ronnie lebih berperan sebagai soulmate yang berusaha membangun citra teman jiwanya Artika agar tetap dikenang sebagai orang yang baik dengan mengadakan pagelaran busana.

~ <<<>>> ~

“Ah udahlah, biarin aja sih. Sirik tanda tak mampu,” (hal 6)

Ia ingin mengakhiri namun tak kuasa melakukannya. Cinta yang menggunung pada anak band itu membuatnya rela melakukan apa saja. (hal 18)

Why worry over a few seconds for the rest of your day, ya gak?” (hal 28)

“Loe mesti sabar, hidup ini pasti ada senang dan dukanya. Gak akan seimbang hidup kalo cuma bahagia yang dirasain, buram pula dunia kalo cuma derita melulu yang merajut kehidupan kita.” (hal 35)

“Kita mesti bersyukur saat bahagia datang, dan bersabar saat derita menyerang,” (hal 35)

Hujan batu di negeri sendiri masih lebih enak dibandingkan dengan hujan emas di negeri orang.” (hal 48 – 49)

Setidaknya Mama bisa tenang karena Allah yang melindungimu.” (hal 58)

“Memang benar kata orang, sesuatu yang dicintai itu akan terlihat nyata ketika kita sudah kehilangannya,” (hal 79)

Bagi mereka yang dimabuk cinta, kebersamaan mereka adalah segalanya. (hal 90)

“Emm, aku juga merindumu sayang, kau adalah orang yang pertama kali kuingat ketika aku terbangun, dan orang yang terakhir kuingat ketika aku hendak tertidur.” (hal 120)

Saat jatuh cinta, segalanya menjadi milik berdua, itulah yang dialami Bram dan Artika saat itu. (hal 123)

Sesuatu akan sangat berarti saat sudah tak ada lagi di sisi. (hal 126)

Rasa : Ringan, mengernyitkan dahi, kasihan, bingung



Tidak ada komentar:

Posting Komentar