Selasa, 30 Juni 2015

Mary Poppins – P.L. Travers



Judul : Mary Poppins
Penulis : P.L. Travers
Penerjemah : Desak Pusparini
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Qanita
Halaman : 228


Sinopsis:

Kisah klasik tentang petualangan dan pengasuh terkeren sepanjang masa.
Menjadi fenomena dunia sejak tahun 1930-an, diadaptasi dalam film dan drama musikal, dan dicintai jutaan pembaca di seluruh dunia.

Di rumah keluarga Banks di Cherry-Tree Lane, mendadak muncul deru angin kencang dan suara debuman di pintu gerbang. Ternyata itu adalah ... Mary Poppins! Tak ada yang tahu dari mana asalnya, tapi dia berhasil menjadi pengasuh untuk anak-anak Banks: Jane, Michael, John, dan Barbara.
Lalu muncul berbagai keajaiban bak dongeng yang menyenangkan: lukisan hidup, roti jahe bercahaya, sapi berdansa, anak titisan gugus bintang Pleiades, kebun binatang ajaib .... Mary Poppins membuat hal-hal biasa menjadi luar biasa, membuat anak-anak Banks semakin menyukainya!
Namun, kabarnya, Mary Poppins harus pergi ketika ada perubahan arah angin. Oh, tidak! Kalau Mary Poppins pergi, siapa yang akan menjadi pengasuh anak-anak Banks? Dan petualangan-petualangan unik yang mereka lalui, akankah berakhir begitu saja? Ikutilah petualangan seru sang Nanny legendaris yang telah puluhan tahun menawan hati jutaan pembaca ini!

~ <<<>>> ~

Sepanjang siang, rumah sangat sepi dan tenang, seolah-olah merenungkan pemikiran pemiliknya, atau mungkin sedang bermimpi. (hal 151)

Mary Poppins Nanny yang bersahaja, tegas dan suka ketus, dia datang bersama Angin Timur yang berhembus, bertepatan dengan Mrs. Banks yang membutuhkan Nanny di rumahnya di  Cherry-Tree Lane rumah Nomor Tujuh Belas. Di dalam rumah itu tinggallah Mr. & Mrs. Banks, Jane anak tertua, Michael anak kedua, anak terakhir adalah si kembar John & Barbara. Beserta Mrs Brill yang memasak untuk mereka, Ellen yang menata meja dan Robertson Ay yang memotong rumput, membersihkan semua pisau, menyemir sepatu-sepatu.
Petualangan Jane dan Michael dimulai begitu Mary Poppins masuk ke rumah mereka.

Hari libur yang ditunggu-tunggu oleh Mary Poppins datang dan dia bergegas pergi menemui Herbert Alfred si Penjual Korek Api dan pelukis yang menggambar di trotoar, Hari itu bisnis Herbert Alfred sedang buruk dan dia khawatir tidak bisa mengajak Mary Poppins minum teh dan menikmati kue selai raspberry yang sangat disukai Mary Poppins. Akhirnya Herbert Alfred mengajak Mary Poppins untuk melihat-lihat lukisannya, tiba-tiba dia punya ide untuk masuk ke salah satu lukisannya, akhirnya liburan itu berakhir dengan indah :)

Suatu hari Jane dan Michael diajak ke tempat Paman Mary Poppins, Mr. Wigg sangat menyenangkan, dia orang yang periang dan cenderung suka tertawa. Pada saat ulang tahun tubuhnya dipenuhi oleh Gas Tertawa yang bisa membuat tubuhnya membubung ke atas. Pertemuan mereka itu sangatlah menyenangkan :)

Petualangan Jane dan Michael tidak hanya berhenti sampai disitu saja, mereka jadi tahu kalau Mary Poppins bisa berbicara dengan anjing, mengetahui cerita tentang Sapi Merah yang menari, keliling dunia dengan kompas, pergi menemui Wanita Burung, memakan Roti Jahe buatan Mrs. Corry dan masih banyak petualangan yang penuh dengan keajaiban yang mereka alami.

Oh ya, John dan Barbara mempunyai petualangan mereka sendiri bersama dengan teman mereka si Burung Jalak.

Sebelum aku membaca buku ini, aku pikir Mary Poppins adalah orang yang lemah lembut dan menyenangkan ternyata tidak, dia orang yang tegas, bersahaja, ketus, suka mendengus dan narsis hahaha… dia suka melihat bayangannya di kaca jendela atau jendela pajangan toko.

Buku yang menyenangkan, sungguh aku sangat terhibur membacanya :)

~ <<<>>> ~

“Jangan buang-buang waktu,”  (hal 100)

Sudahlah, Sayangku, Mary, kau selalu melakukan apa yang ingin kau lakukan, betapapun hal itu tampak absurd dan bodoh. (hal 108)

“Motoku, lebih baik bersifat baik daripada berwajah cantik.” (hal 134)

Orang Dewasa tidak pernah memahami perkataan mereka sendiri (hal 155)

“Rasanya aku takkan pernah mengerti Orang Dewasa. Mereka semua tampak begitu bodoh. (hal 155)

“Kalian akan melupakannya karena kalian memang tidak dapat mengingatnya. (hal 157)

“Aku tidak ingin tumbuh gigi jika gigi-gigi ini membuatku melupakan semua hal yang kusukai,” (hal 160)

“Apa gunanya mengetahui jika tidak memberi tahu siapa pun?” (hal 169)

“seluruh tujuan Natal adalah semua hal diberikan dengan cuma-cuma, bukan? (hal 207)

“Permasalahkan masalah dan itu akan membuatmu kena masalah!” (hal 216)


Rasa : Mengalir, tersenyum, menyenangkan, terhibur, terhanyut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar