Judul : The Maze Runner
Penulis : James Dashner
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Mizan Fantasi
Halaman : 532
Sinopsis:
Setiap hari mereka harus berlari.
Menyusuri lorong Maze yang berkelok-kelok di luar dinding Glade, tempat mereka
tinggal, hingga senja tiba. Dan, ketika kegelapan turun, para pelari harus
sudah ada di dalam Glade. Ya, pada saat itulah Griever, monster buas dan ganas,
tak segan menerkam siapa saja yang masih berkeliaran di dalam maze.
Mereka bukan sekadar berlari. Itu cara mereka bertahan hidup. Dengan berlari, mereka berharap menemukan jalan keluar dari tempat terkutuk itu. Keluar untuk kembali pulang menjumpai keluarga mereka. Namun, lintasan Maze selalu berubah dari hari ke hari. Rasanya, mustahil bisa keluar dari tempat itu.
Suatu hari pintu batu pelindung mereka tak lagi turun menutup. Griever-griever itu bisa menyeruduk masuk kapan saja. Setiap hari, satu anak dibawa pergi dan lenyap. Satu-satunya jalan adalah bergegas keluar dari tempat itu. Namun, mereka harus melewati maze yang membingungkan dengan sejumlah monster mengerikan di sana. Beranikah para pelari berlari keluar dengan nyawa sebagai taruhannnya? Atau, akankah justru lebih baik tetap berada di dalam menanti pencabut nyawa sambil berharap mujikzat datang tiba-tiba?
Mereka bukan sekadar berlari. Itu cara mereka bertahan hidup. Dengan berlari, mereka berharap menemukan jalan keluar dari tempat terkutuk itu. Keluar untuk kembali pulang menjumpai keluarga mereka. Namun, lintasan Maze selalu berubah dari hari ke hari. Rasanya, mustahil bisa keluar dari tempat itu.
Suatu hari pintu batu pelindung mereka tak lagi turun menutup. Griever-griever itu bisa menyeruduk masuk kapan saja. Setiap hari, satu anak dibawa pergi dan lenyap. Satu-satunya jalan adalah bergegas keluar dari tempat itu. Namun, mereka harus melewati maze yang membingungkan dengan sejumlah monster mengerikan di sana. Beranikah para pelari berlari keluar dengan nyawa sebagai taruhannnya? Atau, akankah justru lebih baik tetap berada di dalam menanti pencabut nyawa sambil berharap mujikzat datang tiba-tiba?
~ <<<>>> ~
Thomas seorang remaja yang dipenuhi
dengan banyak pertanyaan, ketakutan dan kehilangan
memorinya ketika dia dikirim didalam sebuah kotak dan dipaksa bertahan hidup
didalam Glade bersama anak laki-laki lainnya,
Sebagai anak bawang (pendatang baru) yang
bisa dia lakukan adalah mematuhi pemimpin dan menjalani beberapa percobaan
dengan pengawas yang ada di Glade untuk mengetahui pekerjaan mana yang cocok
untuknya tapi perasaannya mengatakan bahwa dia ingin menjadi pelari. Pelari
yang berlari setiap hari di Maze untuk membuat peta dan memecahkan teka teki
sebagai tiket untuk keluar dari Glade
Suatu saat sesuatu terjadi para kreator mengirim
seorang gadis di dalam Glade dan semuanya berubah persis seperti yang dikatakan
gadis itu “Segalanya akan berubah”
Aku dibuat penasaran dengan buku ini, pertanyaan
besarnya adalah apa sich tujuan dibuat Glade dan Maze? Seberapa parahkah
kehidupan diluar sana?
Kejar-kejaran dengan Griever, mencoba
keluar dari Glade dan anak-anak yang mengalami saat-saat perubahan setelah
disengat Griever dan diberi serum duka menegangkan, menakutkan tapi seru
Disini aku suka hubungan persahabatan
antara Alby dan Newt, Newt sebagai sahabat dia sangat setia, mereka berdua
sama-sama pemimpin yang baik menurutku, aku suka Newt
Selain Newt aku suka Teresa dia gadis cantik
yang pemberani, kuat dan tangguh
Selain itu ada Minho pengawas pelari, dedikasinya
sebagai seorang pelari benar-benar top!, setia terhadap kelompoknya
Chuck yang menempel pada Thomas sejak
Thomas datang, dia senang karena dia bukan anak bawang lagi :) akhirnya Thomas pun sayang dengan anak
ini
Ben, Gally, Winston, Frypan dan banyak
lagi yang lain di dalam Glade yang sama-sama berjuang hidup
Hmmm… Kita lihat apakah buku kedua lebih
menantang dari ini :)
~ <<<>>> ~
Menghindari kebenaran tidak akan
menyelesaikan masalah. (hal 266)
Yang mana pun tujuannya, kita harus maju
berjuang sampai kita mati atau selamat.” (hal 353)
“Berhati-hatilah,” kata Chuck, nada
suaranya menjadi bersungguh-sungguh. “Aku sangat ingin bisa menolong kalian,
teman-teman.” (hal 396)
Jika harus mati, kita akan melakukannya
dengan perlawanan.” (hal 441)
“Ya Tuhan, kau memang manusia. Kau sudah seharusnya merasa takut.” (hal 450)
“Jangan terbebani,” (hal 458)
Namun, bahkan sebuah harapan semu lebih
baik daripada tiada harapan sama sekali. (hal 460)
Rasa
: Penasaran, bertanya-tanya,
tegang, sedih, tersenyum, suka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar