Judul : Fade
Sub Judul : Pudar
Penulis : Lisa
McMann
Alih Bahasa : Rosemary Kesauly
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 264
Kau memiliki kekuatan besar untuk berbuat
baik.
Gunakanlah kekuatan itu jika kau berani.
(hal 216)
Aku tidak pernah menyesali keputusanku
membantu orang lain dengan menangkap mimpi.
Aku tidak menyesalinya sedikit pun. (hal
226)
Sinopsis:
Bagi Janie dan
Cabel, kehidupan nyata lebih sulit daripada mimpi.
Sementara itu,
hal-hal meresahkan terjadi di Fieldridge High, namun tidak ada yang mau
membicarakannya. Ketika Janie masuk ke mimpi penuh kekerasan teman sekelasnya,
masalah pun mulai terungkap. Tetapi semua di luar dugaan.
Lebih buruk,
Janie lantas mengetahui kenyataan tentang diri dan kemampuannya. Kenyataan yang
sangat muram. Bukan hanya takdirnya sebagai penangkap mimpi tak bisa diubah,
apa yang akan terjadi ternyata jauh lebih mengerikan daripada yang
ditakutkannya.
~ <<<>>> ~
Sebelum mereka kembali ke dunia nyata
sekolah.
Dan berpura-pura tidak saling mencintai.
(hal 27)
Setelah kasus pertama Cabel – yang
dibantu oleh Janie – akhirnya mereka berdua menjadi agen samaran dibawah komando
Kapten Fran Komisky tapi mereka belum boleh terlihat bersama sampai kasus
narkoba – kasus mereka yang pertama – ditutup.
Tugas yang kedua adalah memecahkan kasus
adanya penjahat seksual di Fieldridge High School dan kali ini Janie dijadikan
umpan yang membuat Cabel belingsatan. Petunjuk yang diberikan dalam kasus ini hanya
ada dua rekaman telepon saja.
Hubungan asmara Cabel dan Janie terbilang
lancar, mereka semakin mencintai satu sama lain, sampai Cabel melakukan
meditasi agar dia tidak bermimpi supaya Janie bisa tetap disampingnya.
Suatu hari Janie diminta oleh Kapten Fran
Komisky untuk membawa dan mempelajari arsip-arsip yang ditinggalkan oleh Martha
Stubin. Disalah satu kotak arsip tersebut ada buku tulis hijau tapi Janie hanya
sanggup membaca halaman pertama saja.
Akhirnya Janie berhasil masuk ke dalam lingkaran
yang dia duga adalah pelaku kejahatan seksual di Fieldridge High School.
Walaupun ada hasil yang baik tapi hubungan asmara antara Janie dan Cabel
menjadi ruwet sejak itu. Ada apa sebenarnya? Kenapa Cabel berubah? Dan apa isi
dari buku hijau yang ditinggalkan oleh Martha Stubin?
Mengalir… itu yang aku suka pada saat
baca buku ini. Cepat sekali selesai bacanya.
Tapi efek dari baca buku ini, jadi
ikut-ikutan capek dan ngerasa sakit semua setelah Janie tersedot di dalam mimpi
*beneran lho… ciiiuuusss :)
Ada juga adegan yang bikin aku jijik
aaaarrrghhh… Kenapa mereka kelakuannya kayak gitu!!! Memuakkan! – waktu Janie ada
di pesta –
Dari semuanya ini, aku tetep gak sabar
untuk baca buku yang ketiga :)
“Aku tidak mau kau melihat itu. Bukan karena
aku ingin menyembunyikan sesuatu darimu. Tapi karena itu akan menyakiti hatimu.”
(hal 126)
~ <<<>>> ~
“Kurasa satu-satunya alasan Martha
bertahan hidup selama itu adalah karena bertekad menemukan penangkap
berikutnya. Kau.” (hal 26)
“Karena aman berarti membosankan, Cabe.”
(hal 31)
Melepaskan urusan itu agar terbang jauh
dan tidak terasa menyakitkan. (hal 33)
Kita akan menjalani masa-masa terindah
dalam hidup kita. Kau harus semangat!” (hal 35)
“Ini ide cerdas. Kalau membuat catatan,
kau harus menulis kode seperti ini. Satu kesalahan konyol bisa membongkar
penyamaranmu. Semuanya bakal berantakan.” (hal 42)
Tak ada petunjuk yang salah.” (hal 43)
Berbelanja bagai terapi. (hal 55)
Cowok yang mengakui dirinya brengsek
selalu bisa dimaafkan. (hal 64)
Tolong jangan letakkan tanggung jawab itu
di pundak orang lain. Itu hanya akan menyiksa mereka. (hal 100)
“Teruslah berlatih. Itu sangat penting.”
(hal 112)
“Kau gadis yang tegar. Dunia butuh lebih
banyak orang seperti kau.” (hal 201)
Kita tidak bisa memecahkan kasus tanpa
petunjuk.” (hal 204)
Siapa yang takkan ingin menjalani satu
mimpi lagi? (hal 225)
Spekulasi tanpa akhir hanya akan
membawamu pada jalan buntu.” (hal 233)
Rasa
: Mengalir, tegang, jijik, muak,
deg-degan, sebel, senang, capek, sakit semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar